teks

Selamat Datang di Mitrakerjasmk.blogspot.com sebagai media informasi dan belajar bersama

Sunday, 11 October 2015

MeningkatkanIman Kepada Allah Melalui Asmaul Husna

IMAM KEPADA ALLAH

Standar Kompetensi :
3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam Asmaul husna

Kompetensi Dasar   :  
     2.1. Menjelaskan pengertian iman pada sifat-sifat Allah al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-
             matiin, al-jaami’, al-adl, al-aakhir, as-samii’, dan al-bashiir
    2.2  Meneladani sifat-sifat Allah  al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-
           jaami’, al-adl, al-aakhir, as-samii’, dan al-bashiirMenyebutkan 10 sifat Allah
           dalam Asmaul Husna.

   TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.


·      Q. S. Al Baqarah 255
 
·      Q.S. Al A’raf : 180 - 181
·            Q.S. Al Mukminun : 116

IFTITAH .
1. Bacalah Al-Qur’an 5-10 menit sebelum memulai pelajaran!
2 Awali pelajaranmu dengan membaca doa belajar!
3. Bersikap baiklah kepada Allah swt. dan sesama makhluk-Nya!
4. Hayatilah keimanan kepada Allah dan terapkan dalam perilaku sehari-hari!

Pernahkah kamu memperhatikan diri dan alam sekitarmu? Siapakah pencipta semua itu? Dialah Allah swt. pencipta alam beserta seluruh isinya. Dia menciptakan semua itu dengan kehendak dan kuasa-Nya. Oleh karena itu, kita harus meyakini, memahami, serta meneladani sifat-sifat Allah swt. khususnya yang terkandung dalam Asmaul Husna di dalam kehidupan kita.
Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama sekaligus sebagai pondasi dari rukun iman yang lain. Allah swt. adalah Zat yang Mahakuasa, yang menciptakan alam beserta seluruh isinya sekaligus sebagai penjaga dan pengatur alam jagat ini, yang tidak pernah merasa lelah, yang tidak pernah mengantuk, tidak pernah tidur, dan tidak merasa berat menjaga keduanya. Dialah Allah swt. yang memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan-Nya.
  1. Pengertian Iman pada Sifat-sifat Allah al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-
             matiin, al-jaami’, al-adl, al-aakhir, as-samii’, dan al-bashiir
Allah swt. adalah Zat Maha Pencipta dan Pengatur seluruh alam beserta isinya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Dia tidak pernah merasa berat menjaga langit dan bumi beserta seluruh isinya. Allah swt. memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz yang dimiliki-Nya sebagai kesempurnaan-Nya. Sifat wajib artinya sifat yang harus dimiliki oleh Allah sebagai sifat kesempurnaan-Nya karena Dia adalah segala-galanya. Hal ini tercermin pada sifat wajib yang 13 dan bila ditambah dengan sifat maknawiyah yang ada 7 buah akan menjadi 20. Adapun sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Sedangkan sifat jaiz, yaitu sifat wenang (bebas). Artinya, Allah bebas berbuat sesuai dengan kuasa dan kehendak­-Nya atau dengan kata lain, Allah boleh berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan keinginan-Nya.

Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah yang jumlahnya adalah 99 nama. Sebagai orang yang beriman, kita selalu dianjurkan untuk menyebut-Nya. Hal ini tertera dalam hadis yang menyebutkan tentang Asmaul Husna berbunyi sebagai berikut.
اِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اِسْمَامَنْ حَفَظَهَادَخَلَ الْجَنَّةَ وَاِنَّ اللهَ وِتْرٌ وَيُحِبُّ الْوِتْرَ     (رواه ابن ماجه)

Artinya: Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barang siapa menghapalnya (dengan meyakini kebenarannya) ia masuk surga. Sesungguhnya Allah Maha ganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu yang ganjil." (HR Ibnu Majah).

Adapun sifat-sifat wajib dan sifat-sifat mustahil bagi Allah adalah sebagai berikut.
No
Sifat wajib
Artinya
Sifat mustahil
Artinya
1
Wujud
Ada     
Adam 
Tidak ada
2
Qidam
Terdahulu
Hudus 
Baru
3
Baqa   
Kekal  
Fana   
Lenyap
4
Mukhalafatuhu lil hawadis
Berbeda dengan yang baru
Mumasalatuhu lil hawadis
Serupa dengan yang baru
5
Qiyamuhu binafsih
Berdiri dengan sendiri-Nya
Ihtiyaju bigairih
Berhajat kepada yang lain
6
Wahdaniah     
Esa     
Ta’addud        
Berbilang/berjumlah
7
Qudrat
Berkuasa        
Ajzu    
Lemah
8
Iradat  
Berkehendak 
Karahah         
Terpaksa
9
I1mu   
Mengetahui    
Jahlun
Bodoh
10
Hayat 
Hidup  
Maut   
Mati
11
Sama 
Mendengar     
Summun        
Tuli
12
Basar
Melihat
Umyun           
Buta
13
Kalam 
Berfirman
Bukmun         
Bisu

Apabila sifat-sifat tersebut ditambah dengan sifat maknawiyah sebanyak tujuh sifat, maka akan menjadi 20, yaitu sebagai berikut.
No
Sifat Maknawiyah
Artinya
1
Qadiran          
Mahakuasa
2
Muridan          
Maha Berkehendak
3
Aliman
Maha Mengetahui
4
Hayyan          
Mahahidup
5
Sami'an          
Maha Mendengar
6
Basiran           
Maha Melihat
7
Mutakalliman 
Maha Berfirman

Selain sifat wajib dan mustahil tersebut, Allah juga mempunyai sifat jaiz yang artinya boleh (bebas). Maksudnya, Allah bebas berbuat sesuatu dan bebas pula tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak dan kuasa-Nya.

TUGAS
Sebutkan cara menghayati sifat Allah dalam kehidupan pribadimu! Buatlah dalam bentuk tabel!

Sifat Allah dalam Asmaul Husna
Selain sifat kesempurnaan Allah swt. sebagaimana telah disebutkan, Allah juga mempunyai nama-nama baik yang jumlahnya 99. Sebagai orang yang beriman, kita dianjurkan untuk selalu menyebut-Nya. Firman Allah swt.



Artinya: Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang agung sesuai dengan sifat-sifat Allah), maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama­-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS Al A’raf: 180).


RISALAH
Surah Al lkhlas merupakan sebuah surah dalam Al Quran yang berisi ketegasan dan kesaksian tauhid kepada Allah swt. Di dalamnya sifat keesaan Allah dan beberapa Asmaul Husna-Nya benar-benar menjadi titik sentral. Konsekuensinya adalah bahwa Allah tidak akan menerima dosa yang bernama syirik atau menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain.
Rasulullah Saw bersabda.
اِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اِسْمَامَنْ حَفَظَهَادَخَلَ الْجَنَّةَ وَاِنَّ اللهَ وِتْرٌ وَيُحِبُّ الْوِتْرَ     (رواه ابن ماجه)
Artinya: "Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barangsiapa menghafalnya (dengan meyakini akan kebenarannya), is masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Mahaganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu yang ganjil."(HR Ibnu Majah).

Adapun Asmaul Husna sebagaimana difirmankan Allah swt. dalam Al Quran dan disabdakan oleh Rasullullah saw. jumlahnya ada 99, yaitu sebagai berikut.
No
Asmaul Husna
Artinya
Ayat Rujukan
1
Ar Rahman    
Maha Pemurah
(QS Al Fatihah: 3)
2
Ar Rahim
Maha Pengasih
(QS Al Fatihah: 3)
3
Al Malik
Maharaja
(QS Al Mu'minun: 116)
4
Al Quddus      
Mahasuci       
(QS Al Jumuah: 1)
5
As Salam       
Mahasejahtera           
(QS Al Hasyr: 23)
6
Al Mu'min       
Maha Terpercaya
(QS Al Hasyr: 23)
7
Al Muhaimin               
Maha Memelihara
(QS Al Hasyr: 23)
8
Al `Aziz           
Mahaperkasa
(QS Ali Imran: 62)
9
Al Jabbar                    
Kehendaknya Tak Dapat Diingkari
(QS Al Hasyr: 23)
10
Al Mutakabbir 
Memiliki Kebesaran
(QS Al Hasyr: 23)
11
Al Khaliq         
Maha Pencipta           
(QS Ar Ra'd: 16)
12
Al Bari'            
Mengadakan dari Tiada
(QS Al Hasyr: 24)
13
Al Musawwir  
Membuat Bentuk       
(QS Al Hasyr: 24)
14
Al Gaffar        
Maha Pengampun     
(QS Al Baqarah: 235)
15
Al Qahhar                   
Mahaperkasa
(QS Ar Ra'd: 16)
16
Al Wahhab     
Maha Pemberi           
(QS Ali Imran: 8)
17
Ar Razzaq                  
Maha Pemberi Rezeki
(QS Az Zariyat: 58)
18
Al Fattah                     
Maha membuka (hati)
(QS Saba: 26)
19
Al 'Alim           
Maha Mengetahui      
(QS Al Baqarah: 29)
20
Al Qabid         
Maha Pengendali       
(QS Al Baqarah: 245)
21
Al Basit           
Maha Melapangkan   
(QS Ar Ra'd: 35)
22
Al Khafid        
Maha Merendahkan  
(HR At Turmuzi)
23
Ar Rafi'           
Maha Meninggikan    
(QS Al An'am: 83)
24
Al Mu'iz          
Maha Terhormat        
(QS Ali Imran: 26)
25
Al Muzill          
Maha Menghinakan   
(QS Ali Imran: 26)
26
As Sami'         
Maha Mendengar      
(QS Al Isra: 1)
27
Al Basir           
Maha Melihat 
(QS Al Hadid: 4)
28
Al Hakam                   
Maha Memutuskan Hukum
(QS Al Mu'min: 48)
29
Al `Adl            
Maha adil
(QS AI An'am: 115)
30
Al Latif            
Maha lembut
(QS Al Mulk: 14)
30
Al Khabir        
Maha Mengetahui      
(QS Al An'am: 18)
32
Al Halim         
Maha Penyantun       
(QS Al Baqarah: 235)
33
Al `Azim                     
Maha agung
(QS Asy Syura: 4)
34
Al Gafur         
Maha Pengampun     
(QS Ali lmran: 89)
35
Asy Syakur                
Maha Menerima Syukur
(QS Fatir: 30)
36
Al `Aliyy                      
Maha tinggi
(QS An Nisa: 34)
37
Al Kabir                      
Maha besar
(QS Ar Ra'd: 9)
38
Al Hafiz          
Maha Penjaga
(QS Hud: 57)
39
Al Mugit          
Maha Pemelihara      
(QS An Nisa: 85)
40
Al Hasib                      
Maha Pembuat Perhitungan
(QS An Nisa: 6)
41
Al Jalil             
Maha luhur
(QS Ar Rahman: 27)
42
Al Karim                     
Maha mulia
(QS An Naml: 40)
43
Ar Raqib         
Maha Mengawasi      
(QS Al Ahzab: 52)
44
Al Mujib          
Maha Mengabulkan   
(QS Hud: 61)
45
Al Wasi'                      
Maha luas
(QS Al Baqarah: 268)
46
Al Hakim                    
Maha bijaksana
(QS Al An'am: 18)
47
Al Wadud       
Maha Mengasihi        
(QS Al Buruj: 14)
48
AI Majid                      
Maha mulia
(QS Al Buruj: 15)
49
Al Ba'is                       
Maha Membangkitkan
(QS Yasin: 52)
50
Asy Syahid     
Maha Menyaksikan   
(QS Al Maidah: 117)
51
Al Haqq                      
Maha benar
(QS Taha: 114)
52
Al Wakil          
Maha Pemelihara      
(QS Al An'am: 102)
53
Al Qawiyy                  
Maha kuat
(QS Al Anfal: 52)
54
Al Matin                      
Maha kokoh
(QS Az Zariyat: 58)
55
Al Waliyy        
Maha Melindungi       
(QS An Nisa: 45)
56
Al Hamid        
Maha Terpuji  
(QS An Nisa: 31)
57
Al Muhsi         
Maha Menghitung      
(QS Maryam: 94)
58
Al Mubdi         
Maha Memulai           
(QS AI Buruj: 13)
59
Al Mu'id                      
Maha Mengembalikan
(QS Ar Rum: 27)
60
Al Muhyi                     
Maha Menghidupkan
(QS Ar Rum: 50)
61
Al Mumit         
Maha Mematikan       
(QS Al Mu'min: 68)
62
Al Hayy                      
Maha hidup
(QS Taha: 111)
63
Al Qayyum                 
Maha mandiri
(QS Taha: 11)
64
Al Wajid          
Maha Menemukan    
(QS Ad Duha: 6-8)
65
Al Majid          
Maha Mulia
(QS hud: 73)
66
Al Ahad          
Maha Esa
(QS Al lkhlas: 1)
67
Al Wahid                     
Maha Tunggal
(QS Al Baqarah: 133)
68
As Samad      
Maha Dibutuhkan      
(QS Al Ikhlas: 2)
69
Al Qadir                      
Maha kuat
(QS Al Baqarah: 20)
70
Al Muqtadir     
Maha Berkuasa         
(QS Al Qamar: 42)
71
Al Mugaddim  
Maha Mendahulukan
(QS Qaf: 28)
72
Al Mu'akhkhir 
Maha Mengakhirkan  
(QS Ibrahim: 42)
73
Al Awwal        
Maha Permulaan       
(QS Al Hadid: 3)
74
Al Akhir                      
Maha akhir
(QS Al Hadid: 3)
75
Az Zahir                      
Maha nyata
(QS Al Hadid: 3)
76
Al Batin                       
Maha gaib
(QS Al Hadid: 3)
77
Al Wali
Maha Memerintah     
(QS Ar Ra'd: 11)
78
Al Muta'ali                  
Maha tinggi
(QS Ar Ra'd: 9)
79
Al Barr            
Maha dermawan
(QS At Tur: 28)
80
At Tawwab                 
Maha Penerima Tobat
(QS An Nisa: 16)
81
AI Muntagim  
Maha Penyiksa          
(QS As Sajadah: 22)
82
Al 'Afuww       
Maha Pemaaf
(QS An Nisa: 99)
83
Ar Rauf          
Maha Pengasih          
(QS Al Baqarah: 207)
84
Malik Al Mulk 
Maha Penguasa Kerajaan
(QS Ali Imran: 26)
85
Zul Jalal wa Al Ikram 
Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan
(QS Ar Rahman: 27)
86
Al Mugsit                    
Maha adil
(QS An Nur: 47)
87
Al Jami'          
Maha Pengumpul      
(QS Saba: 26)
88
Al Ganiyy                   
Maha kaya
(QS Al Baqarah: 267)
89
Al Mugni         
Maha Mencukupi       
(QS An Najm: 48)
90
Al Mani'          
Maha Mencegah        
(HR At Turmuzi)
91
Ad Darr                      
Maha Pemberi Derita
(QS Al An'am: 17)
92
An Nafi'          
Maha Pemberi Keman-faatan
(QS Al Fath: 11)
93
An Nur
Maha Bercahaya       
(QS An Nu 35)
94
Al Hadi                       
Maha Pemberi Petunjuk
(QS Al Hajj: 54)
95
Al Badi'                       
Maha Pencipta
(QS AI Baqarah: 117)
96
Al Baqi            
Maha kekal
(QS Taha: 73)
97
Al Waris          
Maha Mewarisi          
(QS Al Hijr: 23)
98
Ar Rasyid                   
Maha pandai
(QS Al Jin: 10)
99
As Sabur                    
Maha sabar
(HR At Turmuzi)

  1. Meneladani sifat-sifat Allah  al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-jaami’, al-adl, al-aakhir, as-samii’, dan al-bashiir

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia harus mencontoh dan mengamalkan sifat-sifat Allah yang tertera dalam Asmaul Husna sebagaimana sudah disebutkan. Agar manusia dapat melaksanakan hal tersebut, manusia harus menundukkan dan menjinakkan hawa nafsunya. Mengenai hawa nafsu, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an.


Artinya: "Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhan-ku. Sesungguhnya Tuhan-ku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Yusuf: 53).

Imam Ghazali juga menyatakan bahwa hawa nafsu lebih berbahaya bagi manusia daripada setan. Jika manusia mampu menundukkan hawa nafsunya, maka is mampu menundukkan setan karena setan menggunakan hawa nafsu manusia untuk menjerumuskan dirinya sendiri.
Orang yang benar-benar menghayati terhadap iman kepada Allah, tentu dia memiliki tanda sebagai cermin penghayatannya tersebut. Ada pun tanda-tandanya, antara lain sebagai berikut :
1.    Rajin beribadah, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah.
2.    Berbudi luhur dan memiliki sopan santun, baik dalam perbuatan maupun perkataannya.

Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَلَ رَسُوْلُ اللهِ صلعم مَنْ كَانَ يُؤْ مِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلاَخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْلاَخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلاَخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْلِيَصْمُتْ (رواه البخارى)

Artinya: "Barang siapa beriman kepada Allah maupun hari akhir, janganlah menyakiti tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan bari akhir, hendaklah memuliakan para tamunya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah is berkata baik atau diam saja." (HR Bukhari).

3.    Bersifat sabar, tabah, dan tawakal.
4.    Bersyukur atas nikmat dari Allah SWT.
5.    Tidak cepat putus asa dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT.
6.    Yakin akan keadilan Allah karena setiap perbuatan pasti akan ada balasannya yang setimpal.

DISKUSI
Menurut pendapatmu, manakah yang lebih penting, ibadah mahdah atau gairu mahdah? Jelaskanlah beserta alasannya!

Diantara Asmaul Husna kita beberapa saja yang memiliki yang sangat baik yaitu :al-kariim, al-mu’min, al wakiil, al-matiin, al-jaami’, al-adl, al-aakhir, as-samii’, dan al-bashiir
a.      Al-Karim artinya Mahamulya Dzat-Nya. Salah satu bentuk kemulyaan-Nya adalah ia Maha Pemurah dengan pemeberian-Nya. Allah SWT.memberikan tanpa perhitungan Bahkan selalu lebih banyak dari yang dibutuhkan atau diharapkan hamba-Nya. Meneladani sifat Allah SWT.berarti kitadituntut menghiasi diri kita denga iman dan taqwa sehingga menjadi pribadi yang mulia.
b.  Al Mu’min artinya Maha Pemberi Rasa Aman kepada semua makhluk-Nya.terutama kepada manusia singga hatinya menjadi tenang. Meneladani sifat Allah Al-Mukmin berarti tidak boleh mengganggu orang lain sepeti usil kepada teman. Jadikanlah setiap orang merasa aman berteman dengan kita.
b.       Al-Wakiil artinya Maha Mewakili. Dia menerima penyerahan segala persoalan makhluk-Nya. Allah Maha Kuasa memenuhi semua harapan hamna-Nya yang mewakilkan (menyerahkan) segala persoalan kepada –Nya.meneladani nama dn sifat Allah Al-wakiil artinya kita harus berusaha keras mengerjakan sesuatu. Setelah itu kita tawakkal (menyerahkan hasilnay kepada Allah. Niscaya Allah akan memberikan kepada hasil yang baik.
c.       Al-Matiin artinya Maha memiliki Kekuatan yang Kokoh. Kekuatannya tidak mungkin tertandingi. Dialah Maha Kuat dan Kokoh di atas segalanya. Meneladani sifat Al-Kariim berarti kita dituntut untuk menjadi orang yang kuat dalam berbagai bidang. Kemudian menggunakan kekuatan itu untuk kebaikan. Misalnya membantu ibu menimba air atau membntu tman yang mengalami kesulitan.
d.      Al-Jaami” artinya Maha Menghimpun seluruh makhluk-Nya. Allah menghimpun langit, bumi, planet-planet, matahri, bulan, dan bintang dalam  satu jagat raya. Allah juga menghimpun organ-organ dalam tubuh manusia. Ia juga akan menghimpun manusia di padang mahsyar kelak. Meeladani sifat Allah Al-Jaami’ berarti kita harus mampu menghimpun sifat-sifat terpuji dalam diri kita. Kita harus mampu bekerjasama dalam kbaikan.
e.       Al-Adl  artinya Maha Adil, artinya Maha Adil kepada seluruh hamba-Nya dengan keadilan yang sempurna. Allah menetapkan hokum-hukum-Nya berlaku seluruh makhluk. Tidak pilih kasih. Misalnya sunnatullah berlaku bagi siapa saja. Meneladani sifat Al-Adlu ini kita harus berlaku adil kepada setia orang. Kita dituntut menegakkan keadilan meski kepada keluarga atau teman sendiri.
f.        Al-Aakhir artinya Maha Akhir, artinya tiada berakhir wujud-Nya. Dia kekal abadi selamanya. Berbeda dengan semua makhluk ciptaan-Nya yang memiliki akhir. Meneladani sifat Al-Akhir berarti kita menyadai bahwa tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah SWT. Karenanya kita harus menyiapkan bekal menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh.
g.      As-Saami” artinya Maha mendengar. Dia mendengar bisikan dan suara hati hamba-Nya. Bahkan Allah mendengar jejak semut hitam yang berjalan di atas batu licin sekalipun. Tidak ada sesuatu yang luput dari pendengaran Allah. Meneladani sifat Allah Asaami’ berarti kita harus menggunakan telinga kita untuk mendengar hal-hal yang baik. Misalnya mendengarkan pengajian atau informasi tentang pengetahuan. Kita harus menghindarkan diri hl-hal yang tidka baik misalnya mendengarkan gossip.
h.      Al-Bashiir artinya Maha Melihat. Segala sesuatu di alam ini , baik yang-hal yang baik Nampak maupun yang tersembunyia pasti dapat dilihat Allah. Tidak ada satupun yang luput dari penglihatan Allah SWT. Meneladani sifat Allah Al-Bashiir berarti kita harus mengguakan mata kita untuk melihat hal-hal yang baik. Misalnya menggunakan mata untuk membaca buku, mengaji, dan mengamati alam semesta. Sebagaimana Allah berfirman:
uqèd óOä3yètB tûøïr& $tB öNçGYä. 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=uK÷ès? ׎ÅÁt/ ÇÍÈ  
Artinya:” Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
             (QS. Al-Hadid: 4)
Ada suatu riwayat: Suatu ketika Umar bin Khottob sedang berada di padang rumput. Di sana ada seorang anak penggembala  kambing. Terbersit keinginan hati Umar untuk menguji  pengembala itu. Akhirnya dia menghampiri si anak itu. “Nak, saya ingin membeli kambing itu satu ekor,” kata Umar. “Maaf  Tuan, Kambing ini milik majikan saya. Tua datang saja kepadanya!” jawab si anak pengembala itu.” Kambing-kambing ini kan jumlahnya ratusan. Kamu jual satu saja kepadaku. Uangnya untukmu. Majikan kamu  tidak akan tahu,” bujuk Umar. Majikan saya memang tidak  melihat dan tidak tahu. Tapi Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui,” jawab anak itu dengan tegas.


No comments:

Post a Comment

"tanda-tanda manusia berakhlak baik adalah dengan berkata santun"