Bab 7
Menuntut
Ilmu Untuk Mencerdaskan Sesama
Komptensi Inti
2.1 Menunjukka prilaku jujur
dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari Pemahaman QS al Maidah ayat 8 dan Qs. At
Taubah ayat 199 dan hadits terkait.
2.5 Menunjukkan
sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai
implementasi dari pemahaman QS. At taubah ayat 122 dan hadist terkait tentang
semangat menuntut ilmu, menerapkannya dan menyampaikannya kepada sesama.
3.7 Memahami
QS. At Taubah ayat 122 dan hadist terkait tentang semangat menuntut ilmu,
menerapkannya dan menyampaikan kepada sesama.
4.5 menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam
semangat menuntut ilmu.
Ringkasan Materi
Selain itu seseorang yang memiliki ilmu pengatahuan akan diangkat derajtnya oleh Allah swt., tapi
tentunya keilmuan yang bermanfaat dan dilandasi dengan keimanan. Orang yang
berilmu akan mendasari perbuatannya dengan ilmu sehingga ia tidak sembarangan
berbicara, berbuat, dan bertindak. Diantara perilaku yang harus diterapkan
ketika menuntut ilmu adalah sikap jujur dan semangat, karena dengan sikap jujur
ia akan mandapatkan ilmu yang bermanfaat, baik untuk dirinya maupun orang lain.
A.
Jujur Perilaku orang yang berilmu
1. Definisi Jujur
Jujur jika diartikan secara baku adalah “mengakui, berkata,
atau memberikan sesuatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran”. Menurut
Al Imam Ar Raghib Al Ashfahani rahhimahullah dalam falsafah akhlak, jujur
adalah kesesuaian ucapan dengan apa yang tersembunyi dan yang akan dikabarkan
secara bersamaan. Apabila tidak terpenuhi syarat ini maka bukan sebuah
kejujuran. Sedangkan menurut Al Imam Al Jurjani Rahimahullah, jujur adalah
kesesuaian hukum terhadap kenyataan, ini adalah lawan dari berdusta.
Dengan melihat pengertian di atas maka jujur merupakan
sifat mulia yang menunjukkan kesesuaian antara kebenaran dengan apa yang
diucapkan atau dilakukan oleh seseorang.
2. Menunjukkan Dalil tentang sikap jujur
Allah dan rosul memerintahkan prilaku jujur ini dalam
beberapa dalal karena begitu pentingnya kejujuran dalam kehidupan.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman
bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
Artinya: Abi Muhammad Hasan Bin Ali Bin Abi Thalib re., ia berkata: saya
hafal (hadist) dari Nabi saw., “Tinggalkan sesuatu yang meragukan pada sesuatu
yang tidak meragukan maka sesungguhnya jujur adalah ketenangan (hati) dan dusta
adalah keraguan (hati). H.R Tumudzi)
3. Macam-macam kejujuran
Menurut
Yunahar Ilyas dalam bukunya kuliah akhlak lafaz shiddiq (jujur) dipergunakan
dalam 6 makna sebagai berikut:
a.
Jujur dalam niat dan kemauan
b.
Jujur dalam perkataan
c.
Jujur dalam janji
d.
‘Azam (keputusan hati)
e.
Jujur dalam bermuamalah
f.
Jujur dalam berpenampilan sesuai kenyataan
4. Keutamaan jujur
a. Akan disayang
oleh Allah dan disukai oleh manusia.
b. Kejujuran
akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan mengantarkan ke surga.
c. Sifat jujur
merupakan sebagai tanda sempurna keislaman seseorang
d. Sifat jujur
mendapatkan tempat yang tinggi di dunia dan diakhirat.
e. Dengan kejujuran,
seseorang akan mencapai derajat orang-orang mulia.
f. Sifat jujur
akan menyelamatkan dari segala keburukan.
B. Semangat atau pantang menyerah
untuk mendapatkan ilmu
Artinya: tidak sepatutnya bagi
mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari
tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.
Kandungan Ayat
a. Bagaimana
seharusnya tugas-tugas di bagi sehingga tidak semua mengerjakan satu jenis
pekerjaan saja.
b. Jihad itu tidak
hanya dipahami dengan mengakat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan
menyebarkannya juga termasuk jihad.
c.
Pentingnya memperdalam ilmu dan menyebar luaskannya.
d. Menuntut ilmu itu
wajib dan orang yang menunut ilmu itu sama pahalannya dengan orang yang jihad
di medan perang.
e. Setiap pribadi
muslim harus diberi tahu tentang ajaran-ajaran dan hukum agamannya agar ia
dapat menjaga diri dari larangan agama dan dapat melaksanakan perintahnya
dengan baik.
Artinya: segala
sesuatu ada jalannya, dan jalan yang ke sorga ialah ilmu (ilmu agama) (HR. Ad
Dailami)
Artinya: dari Abu Darda’ berkata, saya mendengar
rosulullah saw bersabda: kelebihan seorang alim dari seorang abid (banyak
ibadah) seperti kelebihan bulan pada bintang-bintang; dan sesungguhnya ulama
itu pewaris para nabi, mereka tidak mewariskan uang (dinar atau dirham) hanya
mewarisi ilmu, siapa yang mengambilnya maka ambillah dengan bagian yang cukup.
Artinya: wahai Abu Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat
dari kitabullah telah baik bagimu dari pada soholat (sunnah) seratus rokaat,
dan pergi mengerjakan ssatu bab ilmu pengetahuan baik dilaksankan atau tidak,
itu lebih baik dari pada sholat seribu rokaat (HR. Ibn Majah)
Diantara
keutamaan ahli ilmu dibanding ahli ibadah adalah :
a. Orang yang
berilmu akan ditinggikan oleh Allah beberapa derajat.
b. Orang berilmu
bagaikan bulan yang menyinari sekitarnya sedangkan ahli ibadah bagaikan bintang
yang hanya menyinari diri sendiri
c. Bahwasanya
dalam beribadahpun di butuhkan ilmu mengenai ibadah agar ibadahnya menjadi
benar dan sempurna.
d. Berangkatnya
orang yang memperdalam ilmu agama itu lebih baik dari pada sholat sunnah
seratus rokaat.
3.
Berkaca pada tokoh-tokoh ilmuwan dan meneladaninnya
Beberapa tokoh ilmuwan muslin yang patut
kita contoh semangatnya diantaranya sebagai berikut :
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir
di Kordoba (Spanyol), pada tahun 520 H (1128 M). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd
adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Dia banyak mendalami ilmu seperti
kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari
Abu Ja’far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang
berasal dari Andalusia dengan pengetahuan Ensiklopedik. Di dunia barat Ibnu
Rusyd dikenal dengan nama Averrous dan
komentator terbesar atas filsafatnya aristoteles. Ayah Ibnu Rusyd adalah seorang ahli hukum yang cukup
berpengaruh di Kordoba. Sementara itu, banyak saudaranya menduduki posisi penting
di pemerintahan. Latar belakang keluarganya itulah yang sangat mempengaruhi
proses pembentukan tingkat intelektualitas Ibnu Rusyd di kemudian hari. Ibnu
Rusyd adalah seorang tokoh perintis ilmu jaringan tubuh (histology). Ia pun
berjasa dalam bidang penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar.
Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang dokter dan hakim agung, Ibnu
Rusyd menyempatkan diri menulis. Diantara karya-karya ibnu Rusyd yang populer adalah sebagai berikut :
1. Al-Kulliyyat fi al-Thibb (ikhtisar kedokteran),
2. Tahafut at-tahafut (jawaban terhadap kritikan yang
dilontarkan oleh Al Ghozali terhadap para filosof),
3. Bidayat Al
Mujahid (Kitab Ilmu Fikih)
4. Fasl al Maqal fi
ma bain al hikmat wa asy syariat (filsafat dalam islam dan menolak segala paham
yang bertentangan dengan filsafat)
b. Ibnu Sina
(Avicienna)
Ibnu Sina (980 – 1037) dikenal juga sebagai Avicienna di
dunia barat adalah filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang
menjadi bagian Urbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana
sebagian besar karyanya adalah tentang filosof dan pengobatan. Bagi banyak
orang beliau dikenal sebagai “Bapak Pengobatan Modern” dengan karyanya yang
sangat terkenal adalah Qonun fi tib yang merupakan rujukan dibidang kedokteran
selama ber abad-abad.
Ibnu Sina lahir pada tahun 310H/980M, ibunya bernama
Sattarah bertempat di Asfhana kota kecil dekat Bukhara Transoxiana (sekarang
Uzbekistan bagian dari persia). Ayahnya berasal dari kota Balakh Korasan yang
kemudian pindah ke Bukhara pada masa raja Nuh bin Mansur karena menjabat
sebagai gubernur di salah satu pemukiman Nuh Ibn Mansur (sekarang wilayah
Afganistan dan juga wilayah persia).
Ibnu siena meninggal pada tahuan 428 H / 1037 M dalam usia
57 Tahun. Pada akhir-akhir hidupnya ia menjadi guru filsafat dan dokter di
isfahan. Kematianay disebabkan oleh serangan penyakit colic (panas, dingin, dan
muntah-muntah). Sebagai seorang ilmuwan dia meninggalkan karya yang ditulisnya
tidak kurang dari 200 buah buku. Diantara karyanya yang populer adalah :
1. Asy Syifa (penyembuhan)
2. Al Qonun fi at Tiib (peraturan-peraturan dalam
kedokteran), yang selama 5 abad menjadi literatur pneting di fakultas-fakultas
Eropa.
3. Uyun al Hikmah (mata air hikmah)
4. Mantiq al Masriqiyin ( logika Timur)
c. Al Biruni
Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan,
sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi, dan
guru yang bnayak menyumbanng pada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.
Nama aslinya Abu Raihan al Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang
pada masa itu terletak di kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan
pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Ketika berusai 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi
Kath, Khawarazm dengan menggunakan altitud maksima matahari. Ketika berusia 22
tahuan, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi
peta, “kartografi” yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi
pada bidang datar.
Beliau membuat penelitian radius bumi kepada 6.339,6
kilometer (hasil ini di ulang di barat pada abad ke 16). Hasil karya al Biruni
melebihi 120 buah buku diantaranya :
1. Sina’at al Tanjim (seni astronomi)
2. Kanun (undang-undang)
3. Al tat biq fi Tahqiq Harokat Al Syams ( pergerakan
matahari)
d. Al Khawarizmi
Nama asli dari al khwarizmi adalah Muhammad Ibn Musa al
khawarizmi. Selain itu beliau dikenal sebagai Abu Abbullah Muhammad bin Ahmad
Yusoff. Al khawarizmi dikenal di barat sebagai al khawarizmi, al xowarizmi, al
ahawizmi, al karismi, al goritmi, al gorismi, dan beberapa cara ejaan lagi.
Beliau dilahirkan di Bukhara.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahwa al khawarizmi
adalah seorang tokoh islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan
keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat, tetapi dalam bidang falsafah,.
Logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah islam dan kimia.
Beliau telah menciptakan pemakaian secans dan tangen dalam
penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda ia bekerja dibawah
pemerintahan al Makmun, bekerja di Bayt al Hikmah (perpustakaan) di Baghdad.
Beliau bekerja dalam sebuah observatory, yaitu tenpat belajar matematikia dan
astronomi. Al khwarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah.
Beliau pernah memperkenalkan angka-angka india dan cara-cara perhitungan india
pada dunia Islam. Al khawarizmi adalah tokoh yang pertamakali memperkenalkan
aljabar dan hisab. Dintara karya-karyanya yang terkenal adalah:
1. Al Jabr Wal Muqabalah ( buku tentang pemakaian secans
dan tangen pada trigonometri dan astronomi)
2. Al Tarikh
3. Al Amal Bi Usturlab
e. Jabir Ibn Hayyan
Lahir dikota peradaban Islam klasik, Kuffah (Irak) ilmuwan
muslim ini lebih dikenal dengan nama Hayyan, sementara di barat ia dikenal
dengan nama Ibnu Geber. Jabir kecil menerima pendidikannya dari Bani Ummayah.
Khalid ibnu Yazid Ibnu Muawiyah, dan Imam terkenal Ja’far Sadiq. Ia juga
berguru pada Barmaki Vizier pada masa kekhalifahan Abasiyah pemimpin Harun al-Rasyid.
Ditemukanya kimia oleh jabir ini membuktikan bahwa ulama
pada masa lalu tidak selalu lihai dalam ilmu-ilmu agama, tetapi juga sekaligus
menguasai ilmu-ilmu umum. Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematikan,
bangsa arab memberikan sumbangannya yang terbesar dibidang kimia. Berkat
penemuanya ini pula, Jabir dijuluki sebagai bapak kimia modern. Dintara hasil
karyanya yang terkenal adalah :
1. Kitab al Kimia
2. Al Tajmi
3. Al Asrar
4. Kitab al Sab’in
Dari beberapa tokoh ilmuwan muslim diatas telah memberikan
sumbangan yang sangat besar terhadap ilmu pemgetahuan. Kegigihan dan kerja
keras mereka dalam menggali ilmu telah menghasilkan karya yeng menjadi rujukan
dunia hingga saat ini. Anda tentunya ingin menjadi orang yang bermanfaat
seperti mereka, bukan? Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk terus
mengembangkan ilmu sebagai wujud keteladanan dan apresiasi terhadap para
ilmuwan-ilmuwan yang telah berhasil sebagai berikut :
1.
Belajar dan
menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.
2.
Mempergunakan
akal untuk memikirkan ciptaan Allah swt.
3.
Memperhatikan
alam sekitar untuk menemukan serta mengmbangkan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat.
4.
Menyakini
kebesaran dan kekuasaan Allah swt. Dan mewujudkan dalam perbuatan.
5.
Menyembah dan
beribadah hanya kepada Allah swt.
4. Mengekritisi sekitar kita
Amatilah gambar berikut, lalu tulislah pesan-pesan moral
atau komentar kritis yang mengarah kepada “Senangnya mencari ilmu dan indahnya
berbagi pengetahuan !
5. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut !
1.
Setiap muslim
diperintahkan untuk menuntut ilmu. Bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan
sehari – hari?
2.
Apa yang akan
anda lakukan jika ingin kuliah, tetapi ekonomi orang tua tidak memungnkinkan
sedangkan menuntut ilmu itu hukumya wajib!
3.
Tuliskan
kandungan Qs At Taubah ayat 122!
5.
Mengapa
memperdalam ilmu agama islam sangat penting!
6.
Jelaskan
keutamaan orang ahli ilmu dibanding orang ahli ibadah!
6. Pengayaan Ilmu :
Menurut Ali bin Abi Tholib, ilmu
dianggap lebih penting daripada harta kekayaan, berikut beberapa alasannya:
1. Ilmu akan menjaga pemiliknya, sedangkan harta
pemililknya yang menjaga.
2. Harta akan habis apabila terus dipakai dan
dipergunakan, sedangkan ilmu kan bertambah apabila selalu dipergunakan.
3. Orang yang banyak harta akan banyak musuh karena iri,
sedangkan orang yang berilmu akan di hormati dan disayangi.
P.A.I semoga saya sukses...
ReplyDeleteamiinnn...
amiiin.... belajar yes berdoa sip....
Delete