Laman

Thursday 26 November 2015

Bab 5 Perkembangan Islam Masa Kejayaan

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN   

            

A.      Periodisasi Sejarah Islam

Harun Nasution dalam buku Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode besar berikut.

1.      Periode Klasik (650‒1250)

Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:

a.       fase ekspansi, integrasi, (650‒1000),

b.      fase disintegrasi (1000‒1250).

 

2.      Periode Pertengahan   (1250‒1800)

Periode Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:

a.       Fase kemunduran  (1250‒1500 M), dan

b.      Fase munculnya    ketiga  kerajaan besar  (1500‒1800),   yang    dimulai dengan zaman kemajuan (1500‒1700 M) dan zaman kemunduran  (1700‒1800).

 

3.      Periode Modern (1800‒dan    seterusnya)

Periode Modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang ditandai dengan munculnya para pembaharu Islam.

 

B.       Masa Kejayaan Islam

Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun   650‒1250. Periode ini disebut Periode Klasik. Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan  Umayyah atau sering disebut Daulah  Umayyahdan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Abbasiyah. Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Sementara perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal antara lain:

1.      konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,

2.      ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,

3.      Islam sebagai rahmat seluruh alam,

4.      Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.

Faktor eksternal antara lain seperti berikut.

1.      Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting di bidang pemerintahan. Selain itu, mereka banyak berjasa            dalam perkembangan ilmu filsafat    dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam terjemah dalam  banyak bidang ilmu, terutama filsafat.

2.      Gerakan Terjemah

Pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan          sejarah. Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut, antara lain seperti berikut.

a.       Melaksanakan ajaran al-Qur’ānsecara maksimal, di mana banyak ayat dalam al-Qur’ānyang menyuruh agar kita menggunakan akal untuk berpikir. Melaksnakan isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.

b.      Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad, ilmu pengetahuan umum dengan  mempelajari ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu  banyak  bermunculan  ulama fiqh, tauhid  (kalam), tafsir, hadis ulama bidang sains (ilmu   kedokteran,     matematika,     optik,   kimia,  fisika,  geografi), dan lain-lain.

c.       Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.

 

Dari gerakan-gerakan tersebut di atas, muncullah tokoh-tokoh Islam yang memiliki semangat berijtihad dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, antara lain:

 

1. Ilmu Filsafat

a.       Al-Kindi (809‒873 M),

b.      Al Farabi (wafat tahun 916 M),

c.       Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H),

d.      Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H),

e.       Ibnu Shina (980‒1037 M),

f.       Al-Ghazali (1085‒1101 M),

g.       Ibnu Rusd (1126‒1198 M).

2. Bidang Kedokteran

a.       Jabir bin Hayyan (wafat 778 M),

b.      Hurain bin Ishaq (810‒878 M),

c.       Thabib bin Qurra (836‒901 M),

d.      Ar-Razi atau Razes (809‒873  M).

3. Bidang Matematika

a.       Umar Al-Farukhan,

b.      Al-Khawarizmi.

 

4. Bidang Astronomi

a.       Al-Farazi: pencipta Astro lobe

b.      Al-Gattani/Al-Betagnius

c.       Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari bulan

d.      Al-Farghoni atau Al-Fragenius

5. Bidang Seni Ukir

a.       Badr     dan      Tariff   (961‒976         M)

6. Ilmu Tafsir

a.       Ibnu Jarir ath Tabary,

b.      Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H),

c.       As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H),

d.      Muhammad bin Ishak dan lain-lain.

7. Ilmu Hadis

a.       Imam   Bukhori (194‒256 H),

b.      Imam Muslim (wafat 231 H),

c.       Ibnu Majah (wafat 273 H),

d.      Abu Daud (wafat 275 H),

e.       At-Tarmidzi, dan lain-lain.

 

 

C.      Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam

Sebagaimana disebutkan di atas, banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalamberbagai bidang ilmu. Di sini akan             dijelaskan        sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat. Selanjutnya, tokoh-tokoh yang tidak dijelaskan biografinya,  bisa      dicari   melalui buku-buku       lain yang membahasnya.

Berikut ini tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat manusia.

1.      Ibnu Rusyd (520‒595 H)

Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu          fiqh,     ilmu           kalam,  sastra   Arab, matematika, fisik astronomi,     kedokteran,     dan      filsafat.

Karya-karya beliau antara lain: Kitab Bidayat Al-Mujtahid (kitab yang        membahas tentang           fiqh), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat.

Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu Filsafat.

 

2.      Al-Ghazali (450‒505 H)

Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud(hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-khalwat(mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.

a.         Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.

b.        Mendirikan madrasah untuk      para calon ahli fiqh di            Tus.

c.         Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah,

d.        mengenai taṡawwuf, teologi, filsafat,    logika, dan fiqh.

Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihyā 'Ulūm ad-Din, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan taṡawwufberdasarkan al-Qur’ān           dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau           menulis tahāfu al-Falāṡifah (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang  sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islām(bukti kebenaran Islam).

 

 

 

3.      AI-Kindi (805‒873 M)

Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat,           logika,            astronomi,      kedokteran,    ilmu    jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa       filsafat tidak    bertentangan   dengan            agama  karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga    merupakan       satu-satunya    filosof  Islam dari           Arab.   Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang       Arab).

 

4.      AI-Farabi (872‒950 M)

Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika ilmu           alam,    teologi,            dan      astronomi.       Di antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar-Royu Ahlul al-Mad³nah wa aI-Fad³lah(pemikiran tentang penduduk negara utama).

 

 

5.      Ibnu Sina (980‒1037 M)

Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa          Arab,   geometri, fisika, logika, ilmu    hukum Islam,  teologi Islam,  dan      ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanūn  Fi  aṭ-Ṭ³b, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifā, ensiklopedi tentang            filsafat dan      ilmu     pengetahuan.

 

No comments:

Post a Comment

"tanda-tanda manusia berakhlak baik adalah dengan berkata santun"